Sabtu, 12 Desember 2009

Suara Bisa Menjadi Pengganti Baterai


Biasa ngomong sendirian kalo lg BT, disini bisa lho.. ngomong tapi malah ngecash HP.. wew..? dari pada buang-buang suara mending di pake buat ngisi baterai HP..
Beberapa waktu ini telah di temukan sebuah teknik konversi suara menjadi daya listrik dengan menggunakan materi “Piezo-Electrik”. Bayangkan jika teknologi ini disematkan dalam sebuah ponsel, bisa dikatakan ponsel tersebut memiliki “tenaga sendiri”.
Penelitian Cagin (seorang professor Jurusan Teknik Kimia Artie McFerrin pada Universitas A&M Texas) membawa ‘piezo-electric’ ke dalam dimensi berskala nano, sehingga membawa perubahan yang dramatis terhadap karakteristik kinerja. Materi yang sangat tipi situ ternyata sangat sensitive terhadap tekanan, seperti yang ditimbulkan oleh getaran suara.
Piezo-electric sendiri sebenarnya sejenis Kristal atau keramik yang menghasilkan tenaga listrik ketika diberi tekanan mekanik. Menurut artikel pada ‘Science Dialy’, benda ini ditemukan pertama kali sekitar 1880an oleh ilmuan Perancis dan telah diterapkan dalam berbagai aplikasi. Materi ‘piezo-electric’ telah banyak digunakan pada peralatan listrik seperti pemantik listrik dan mikrofon.
Sebuah sensor penangkap suara semisal mikrophone dapat dijadikan contoh. Jika satu mic dapat membangkitkan maksimal 100mW dan jika kita menginginkan modul yang dapat menghasilkan tenaga puncak 10 W, maka di perlukan kurang lebih 100 mic.
Penelitian Cagin berhasil mengubah rasio tersebut. Cagin berhasil membuat bahan ‘piezo-electric’ tipe tertentu yang mampu mencapaiu sebuah tinggkat spesifik (sekitar 21 nanometer; sebagai perbandingan adalah rambut manusia dengan ketebalan 100 ribu nanometer). Jadi, sebuah komponen dengan ‘piezo-electric’ berukuran optimal bias menghasilkan tenaga maksimum untuk menjalankan ponsel hanya dengan getaran suara.
Cagin juga didukung oleh Zhong Lin Wang, seorang professor dan peneliti teknologi nano pada institute Teknologi Georgia. Wang telah melakukan uji coba dengan sepasang lembar fiber yang dilapisi oleh kawat zinc oxide nano. Dirajut pada sebuah kemeja, serat fiber tersebut bisa menggunakan pergerakan dari tubuh si pengguna untuk memberikan tenaga kepada alat portalble. Wang mengatakan kalau jutaan pasang fiber ini, masing-masing sepanjang 1 centimeter (cm), perlu dijahit pada kain tenunan seluas 9 kaki persegi (cocok untuk orang berukuran badan sangat besar) agar bias digunakan untuk mengoperasikan sebuah iPod. Teknologi yang mengkonversikan getaran ke dalam bentuk energi ini tidak hanya cocok diterapkan pada ponsel. Kemungkinan, teknologi ini juga bisa diterapkan papa ponsel. Kemungkinan, teknologi ini juga bias di terapkan pada berbagai macam alat dan sensor elektronik mobile dan sensor nirkabel mengandalkan baterai. Sementara kebanyakan teknologi baterai sekarang ini relative berat, mahal dan menggunakan beberapa bahan yang berbahaya. Dengan teknologi baru ini, kekhawatiran pengguna perangkat mobile bias dikurangi. (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: